Post info



Author: Unknown

PERNAH mendengar tentang orang yang berhubungan seks di kala tidur, atau lelaki yang terlahir dengan dua penis? Meski terdengar aneh dan sulit dicerna akal, sejumlah kondisi seksual langka tersebut benar-benar terjadi di kehidupan nyata.

Yang lebih mengenaskan, kondisi ini bisa menggangu, mengasingkan, dan menyebabkan penderitanya mengalami sakit fisik dan emosional. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Female blue balls
Dikenal pula sebagai gangguan gairah kelamin persisten atau PGAD. Pada awalnya, kondisi ini mungkin terdengar menyenangkan karena selalu memiliki perasaan antisipasi orgasme. Perbedaannya, ketika menderita PGAD, bahkan setelah orgasme pun penderitanya masih memiliki perasaan praorgasme dari pembengkakan kelamin, sepanjang hari. Tidak ada pengobatan yang pasti untuk menyembuhkan kelainan ini, meski pun teknik biofeedback dan beberapa obat dapat membantu.

Priapisme
Bayangkan saja jika kelinci Energizer memiliki penis. Kondisi ini merupakan versi lelaki dari PGAD. Ereksi bisa berlangsung lebih lama dari empat jam, tanpa harus menggunakan pengobatan disfungsi ereksi. Dan kondisi ini sangat menyakitkan. Satu cara untuk menyembuhkannya adalah dengan menghunjamkan jarum suntik ke penis, untuk menyedot kelebihan darah yang menyebabkan pembengkakan. Jika tidak diobati, priapisme dapat menyebabkan penis menjadi terluka secara permanan, yang dapat mengakibatkan impotensi.

Sexsomnia
Kondisi ini dikenal pula dengan istilah sleep sex dan mirip dengan tidur sambil berjalan (sleepwalking). Sexsomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan orang terlibat dalam tindakan seksual saat tidur, dan tidak dapat mengingat apa yang terjadi kala terjaga.

Climax conundrum
Gangguan ini dikenal juga dengan istilah migrain orgasme atau coital cephalgia, yaitu orgasme yang memberikan penderitanya sakit kepala yang mirip dengan migrain. Sakit kepala parah setelah mencapai puncak kenikmatan tersebut bisa berlangsung selama beberapa jam. Gejala yang menyertainya bisa termasuk leher kaku dan muntah.

Penis ganda
Diphallia atau duplikasi penis terjadi ketika seorang lelaki memiliki dua penis, biasanya berdampingan. Kedua penis itu biasanya dapar berfungsi normal dan mampu digunakan untuk buang air kecil dan ejakulasi. Lelaki yang menderita kondisi ini sering kali steril, dan hanya satu penis yang aktif dalam satu waktu. Diphallia biasanya disertai kelainan bawaan seperti spina bifida.

Ejakulasi mundur
Kondisi ini terjadi karena sphincter kandung kemih tidak mengerut sebagaimana mestinya, yang dalam keadaan normal memaksa air mani keluar dari uretra. Akibatnya, ejakulasi semen berjalan mundur, naik ke penis dan masuk ke kandung kemih. Meskipun bukan gangguan yang menyakitkan, kondisi ini bisa membuat seorang lelaki tidak subur karena air mani disimpan dalam kandung kemih. Kondisi ini bisa dideteksi dengan memeriksa sampel urin untuk air mani.