Author: Unknown
Masalah insecurities, ada merasa tidak aman dan nyaman dalam relasi berpasangan, ternyata tak hanya dialami kaum perempuan. Banyak pria yang mengalaminya, apalagi bila menyangkut hubungan seks. Mereka akan selalu berakaharap menjadi pria yang mampu menaklukkan pasangan, dan membuat pasangannya puas. Kenyataannya, sebelum memulai sesi bercinta itu, ada begitu banyak hal yang berkecamuk dalam pikirannya. Anda ingin tahu?
Anda menganggap Mr P-nya tidak normal Problem pertama baginya adalah jika ia merasa ukuran Mr P-nya kurang membanggakan. Apalagi jika sebelumnya ia sudah minder duluan ketika berinteraksi dengan rekan-rekan prianya di toilet atau ruang ganti. Ia juga khawatir bila bentuk penisnya ketika ereksi terlihat bengkok, karena Anda mungkin tidak akan menyukainya. Pria yang lain juga resah bila belum disunat, karena artinya ia berbeda dari pria rata-rata yang sudah melakukannya.
Bagaimana sih anatomi Miss V? Beberapa pria yang masih perjaka juga akan kesulitan memahami anatomi Miss V Anda, saat melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya. Padahal, ia sering mendengar bahwa klitoris, misalnya, adalah organ seks yang sangat sensitif, dan menentukan kenikmatan yang Anda rasakan. Sering menonton film porno ternyata tidak banyak membantu. Karena itu ia jadi cemas tak akan mampu memuaskan Anda.
Anda lebih berpengalaman darinya Rasa tidak berpengalaman bisa disebabkan karena ia tergolong pria yang lurus, atau jumlah mantan pacar Anda jauh lebih banyak dari mantannya. Ia takut Anda akan memandangnya payah, karena harus “diajari” lebih dulu. Sementara Anda sudah tahu apa yang Anda inginkan, ataupun apa yang akan menyenangkan untuknya, ia sendiri masih meraba-raba apa yang harus dilakukannya. Padahal yang penting dalam relasi berpasangan bukanlah seberapa sering atau mahir Anda melakukan hubungan seks, melainkan bagaimana cara Anda berdua saling berinteraksi, baik secara fisik maupun emosional.
Ia tak mampu mempertahankan ereksinya Pria umumnya tidak ingin terlihat seperti orang yang tidak mampu mengontrol dirinya. Padahal, kondisi kelelahan, stres, terlalu sering bermasturbasi, atau terlalu banyak mengonsumsi alkohol, akan cukup memengaruhi kemampuannya itu. Saat momen bercinta itu tiba, ia pun jadi lebih berkonsentrasi bagaimana supaya Mr P-nya tidak cepat terkulai. Akibatnya, kekhawatirannya justru merusak suasana.
Bisakah tetangga sebelah mendengar suara kita? Hidup di kompleks perumahan dimana luas rumah cenderung seragam dan berukuran mungil seringkali membuat kita khawatir apa yang terjadi di rumah kita terdengar oleh tetangga. Tidak jarang kita bisa mendengar suara mereka bercakap-cakap melalui ventilasi di kamar mandi, di ruang tamu, bahkan di kamar tidur! Kalau suara pertengkaran antara Anda dan pasangan saja sudah membuat Anda khawatir, apalagi jika suara Anda yang terengah-engah saat bercinta terdengar begitu nyaring. Pria pun ternyata memiliki kecemasan ini. Meski secara pribadi ia menyukai sikap Anda yang begitu lepas, tetapi ia tetap tak ingin hal-hal intim seperti ini terdengar oleh tetangga dan membuat mereka menciptakan penilaian-penilaian sendiri tentang Anda berdua.
Apakah tubuhnya enak dilihat? Siapa bilang hanya perempuan yang merasa insecure dengan bentuk perut, paha, atau bokongnya? Pria pun juga memiliki ketidaknyamanan ini. Mereka tidak ingin perut mereka terlihat buncit atau bergelambir. Gambar-gambar pria atau adegan bercinta di film seks hanya membuatnya makin tak percaya diri. Tak jarang terbersit sesuatu dalam pikirannya, seperti, “Kok bias ya, istriku tertarik padaku? Lihat perutku yang buncit ini!”