Post info
Author: Unknown
Bila sakit, boleh sekali-sekali menengok layanan rumah sakit di Negeri
Kincir Angin, kabarnya rumah sakit di sana dilengkapi layanan seks.
Selain memberikan perawatan kepada pasien, para perawat melayani
kebutuhan seks pasien. Konon, pelayanan ini merupakan standar resmi dari
rumah sakit.
Belakangan, sejumlah perawat menolak keharusan 'kerja rangkap' ini.
Perhimpunan Perawat Belanda, kemarin mengumandangkan kampanye tolak
perawatan berikut layanan seks.
Perhimpunan NU'91, demikian nama perkumpulan tersebut mengampanyekan "Aku Bikin Garis di Sini" yang diiklankan di berbagai media dilengkapi gambar perempuan muda sedang menutup wajahnya dengan menyilangkan kedua tangan.
Perhimpunan NU'91, demikian nama perkumpulan tersebut mengampanyekan "Aku Bikin Garis di Sini" yang diiklankan di berbagai media dilengkapi gambar perempuan muda sedang menutup wajahnya dengan menyilangkan kedua tangan.
Dalam pernyataannya, Perhimpunan NU'91 telah menerima sejumlah keluhan,
salah satunya dari perawat berusia 24 tahun. Mojang belia ini diminta
oleh seorang pria cacat berumur 42 tahun untuk memberikan layanan seks
di rumah sebagai bagian dari perawatan kesehatannya.
Bahkan sejumlah saksi mata yang ditemui Perhimpunan mengatakan beberapa perawat muda kerap diminta oleh pasien pria memberikan layanan kepuasan seks kepadanya. Ketika permintaan tersebut ditolak, sang pasien mengabaikannya seraya mencibir bahwa sang perawat tak layak menjalankan profesinya.
Bahkan sejumlah saksi mata yang ditemui Perhimpunan mengatakan beberapa perawat muda kerap diminta oleh pasien pria memberikan layanan kepuasan seks kepadanya. Ketika permintaan tersebut ditolak, sang pasien mengabaikannya seraya mencibir bahwa sang perawat tak layak menjalankan profesinya.
"Layanan seks bukan bagian dari tanggung jawab perawat," demikian
pernyataan NU'91. "Kasus ini telah kami laporkan ke polisi," tambah
pernyataan tersebut.